Alkisah pada zaman dahulu kala di Pulau Madura hiduplah seorang pemuda yang bernama Arya Menak. Pemuda ini sangat gemar mengembara hingga ke tengah hutan belantara. Dalam pengembaraannya pada suatu malam saat bulan purnama, dia beristirahat di bawah pohon dekat sebuah danau yang jernih arinya. Saat itu ia melihat sebuah cahaya terang yang berpendar di tepi danau tersebut. Karana penasaran, perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Dan, alangkah terkejutnya dia ketika melihat bahwa cahaya tadi berasal dari pantulan tubuh tujuh orang bidadari yang sedang mandi sambil bersenda gurau.
Arya Menak pun langsung terpesona akan kecantikan mereka. Timbullah keinginannya untuk memiliki salah seorang diantaranya. Ia lalu berjalan mengendap-endap ke arah tumpukan pakaian para bidadari yang diletakkan begitu saja di bawah sebuah pohon. Kemudian, dengan secepat kilat Aryo Menak mengambil salah satu selendang dari bidadari-bidadari itu...
Arya Menak pun langsung terpesona akan kecantikan mereka. Timbullah keinginannya untuk memiliki salah seorang diantaranya. Ia lalu berjalan mengendap-endap ke arah tumpukan pakaian para bidadari yang diletakkan begitu saja di bawah sebuah pohon. Kemudian, dengan secepat kilat Aryo Menak mengambil salah satu selendang dari bidadari-bidadari itu...